Kepribadian Orang orang Sukses
1:08 PM
Add Comment
Dari bermacam definisi dan tolok ukur itu, satu hal yang dapat disimpulkan bahwa kesuksesan merupakan pencapaian impian melalui sebuah proses terstruktur dan terencana. Contohnya, si A mendefinisikan sukses jika dia mampu mencapai manajer pemasaran di tempat kerjanya. Usaha untuk “memuluskan” kesuksesan tersebut, A memutuskan untuk belajar kembali di institusi pendidikan S2 dan mengikuti beberapa seminar pemasaran. Tentu saja, banyak hal yang perlu dipersiapkan, baik itu material dan sikap pribadinya. Bentuk material berupa dana dan waktu merupakan hal yang pasti harus dipersiapkan, lalu perlu juga ditunjang dengan sikap pribadi dalam menyikapi proses pencapaian kesuksesan itu sendiri.
Merujuk kepada Jennie S. Bev
yaitu seorang konsultan, entrepreneur, penulis dan
edukator bertempat tinggal di San Francisco Bay Area dan merupakan seorang
Indonesia yang “sukses” berkompetisi pada iklim “ketat” Amerika. Beliau
mengedepankan 10 unsur kepribadian seorang sukses (baik dari segi keuangan dan
prestasi) yang berdasarkan pada komunikasi dan pergaulannya dengan para billionaire
dan beberapa pengusaha sukses. Sepuluh sikap itu adalah sebagai berikut:
Satu,
keberanian untuk berinisiatif.
Kekuatan yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia
atas kesuksesan orang-orang terknenal yaitu mereka selalu punya ide-ide
cemerlang! Seorang Donald Trump yang “mendunia” karena superioritasnya di
bidang Real Estate awalnya berproses dari status bangkrut dan akhirnya
berpredikat Raja Real Estate, adalah contoh dari seorang yang jenius dan berani
berinisiatif. Kita tentu mengenal serial TV The Apprentice, kontes Miss
Universe, Online University bernama TrumpUniversity.com, bahkan di negara
asalnya boneka Donald adalah sebuah icon dan produk laris selain
buku-buku bestseller-nya. Dan inisiatif adalah kekayaan semua orang,
tinggal orang itu mau atau tidak untuk berinisiatif mengemukakan
ide-idenya.
Dua,
tepat waktu.
Sebuah hal yang pasti untuk semua orang di dunia ini
tanpa terkecuali adalah bahwa kita memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam
sehari. Seorang yang menepati janji dan tepat waktu menunjukkan bahwa dia
adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur/manage sesuatu yang
paling terbatas tersebut. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari
semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis dan berinteraksi.
Memberikan perhatian lebih terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek
terhadap diri sendiri dan kolega dan mitra kita.
Tiga,
senang melayani dan memberi.
Sebuah rumus sukses dari banyak orang sukses adalah
mampu memimpin, namun sebuah additional attribute dari sikap
kepemimpinan adalah kebiasaan melayani dan memberi. The more you give to
others, the more respect you get in return. Dan, keikhlasan adalah kunci
untuk sifat ini. Kebaikan lain akan terus mengalir tanpa henti saat kita mampu
memberi dan melayani dengan ikhlas. Ini mungkin bisa dibilang sebagai bonus
saja! Tetapi, setidaknnya dengan memberi dan melayani berarti menunjukkan
kepada teman, kolega serta rekan kita betapa suksesnya diri kita sehingga
membuat orang lebih yakin bermitra dan bergaul dengan diri kita.
Empat,
membuka diri terlebih dahulu.
Barangkali kita pernah bertemu orang yang selalu mau
tahu tentang hal pribadi orang lain namun dia terus menutup diri agar jati
dirinya tidak terbuka. Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan,
dan selalu berprasangka buruk kepada siapa saja yang dijumpainya. Sikap ini
adalah unsur yang tidak dimiliki banyak orang sukses. Rasa percaya dan
kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa
kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, itulah
yang dicari oleh para partner sejati dan sebagian besar dari kita akan setuju
bahwa tidak banyak orang yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius,
betul kan?
Lima,
senang bekerja sama dan membina hubungan baik.
Kemampuan bekerja sama dalam tim adalah salah satu
kunci keberhasilan utama. Kembali kita mengambil contoh Donald Trump. Dalam
serial TV The Apprentice, Trump memiliki tim yang loyal dan menjadi
perpanjangan tangan dirinya dalam menemukan para calon “orang kepercayaan” yang
baru. Pada akhirnya, Trump akan memiliki sebuah tim yang sangat loyal dan
bervisi sama dengan menciptakan jaringan kerja yang baik, sehingga jalan menuju
sukses itu semakin terbuka lebar.
Enam,
senang mempelajari hal-hal baru.
Ciputra dan Aburizal Bakrie adalah seorang yang bisa
dikatakan sebagai orang sukses dalam bidangnya yaitu commerce. Tapi saat
mereka mendirikan universitas, apakah mereka beralih sebagai seorang pendidik?
Atau mereka sendiri sebenarnya adalah profesor? Jelas tidak, mereka tetap
seorang entrepreneur, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta
langsung menerapkannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia
bisnis ibarat sebagai tempat bermain yang laus dan tidak terbatas. Jadi senang
belajar dan mencari hal baru adalah sebuah sikap kesuksesan.
Tujuh,
jarang mengeluh, profesionalisme adalah yang paling utama.
Lance Armstrong pernah berkata, “There are two
kinds of days: good days and great days.” Hanya ada dua macam hari: hari
yang baik dan hari yang sangat baik. Adalah baik jika kita tidak pernah mengeluh,
walaupun suatu hari mungkin kita akan jatuh dan gagal. Mengapa? Karena setiap
kali gagal, itu adalah kesempatan bagi diri kita untuk belajar mengatasi
kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di
mana kita gagal tetap sebagai a good day (hari yang baik).
Delapan,
berani menanggung resiko.
Jelas, tanpa ini tidak ada kesempatan sama sekali
untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun
tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or
a great day. Jadi, jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi bukan? Kegagalan pun
hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian
hari dan tentunya ambang kepada kesuksesan akan lebih dekat.
Sembilan,
tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat).
Berpikir positif adalah environment atau default
state di mana keseluruhan eksistensi kita berada. Jika kita gunakan pikiran
negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan
ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan
didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar
kemungkinannya. Semakin positif kita menyikapi hambatan, semakin besar
kesempatan kita menemukan penyelesaian atas hambatan tersebut.
Sepuluh, “comfortable in their own skin” Menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak “lebih”
dari lawan bicaranya. Pernah bertemu dengan orang sukses yang rendah diri alias
tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Tidak ada tentunya. Kenyamanan menjadi
diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung
karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa
digantikan oleh orang lain. Saya adalah saya, mereka adalah mereka. Dengan
menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika
mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset
yang berbeda dan kekurangmampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri
sendiri. Sikap dasar orang sukses tersebut di atas barangkali dapat
menjadi cerminan dan memuluskan langkah kita untuk mencapai kesuksesan yang
kita impikan, tinggal kita yang memutuskan. Siap untuk sukses? Sampai bertemu
lagi di puncak gunung kesuksesan!